Mitra Jasa Legalitas- Membuka suatu pabrik sebagai tempat operasional usaha bukanlah hal yang mudah dilakukan begitu saja. Ada beberapa ketentuan syarat yang harus dipertimbangkan secara matang. Mulai dari tahap awal perencanaan, perizinan, hingga aktivitas produksi usaha dapat berjalan dengan lancar.
Pelaku usaha harus mempelajari setiap seluk-beluk kegiatan pembukaan tempat operasional lebih jauh lagi. Hal ini karena, untuk meminimalisir kegagalan yang bisa terjadi saat proses pembangunan maupun sesudahnya. Seperti kegagalan pembukaan kegiatan usaha tersebut karena permasalahan perizinan yang belum sepenuhnya dilengkapi.
Pertimbangan Membuka Pabrik sebagai Tempat Usaha
Adapun pertimbangan membuka pabrik sebagai tempat usaha yang dapat Anda pahami diantaranya :
1. Jenis Badan Usaha
Hal pertama yang perlu Anda pertimbangkan ketika berencana membuat usaha adalah dengan mengetahui jenis badan usahanya terlebih dahulu. Di Indonesia sendiri ada beberapa badan usaha yang dapat Anda pilih untuk menjadi jenis nama penetapan pabrik. Meliputi perusahaan perseorangan, Persekutuan Komanditer (CV), dan Perseroan Terbatas atau PT.
Perusahaan perseorangan merupakan opsi badan usaha jika Anda ingin menjadi pemilik tunggal. Dimana dalam hal ini, pemilik bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional usaha dari tahap pembangunan. Sementara badan usaha yang berbentuk CV maupun PT cukup fleksibel dalam menawarkan sebuah kerja secara kemitraan.
Badan usaha berbentuk CV memisahkan antara mitra aktif dan pasif yang memiliki masing-masing kedudukan. Mitra aktif terlibat dalam pengelolaan usaha, sedangkan mitra pasif hanya berpartisipasi menanam modal. Berbeda dengan Perseroan Terbatas yang umum memuat struktur lebih lengkap. Antara pemilik modal dan pengelola yang memiliki kewajiban untuk perusahaan.
2. Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan merupakan unsur yang paling vital untuk diperhatikan. Baik itu berasal dari kantong pribadi atau mitra kerja sama sesama investor, waralaba maupun pinjaman. Sehingga pembangunan tempat usaha dapat terealisasi dengan baik mencakup pengajuan perizinan hingga tahap aktivitas operasi.
3. Kompetitor
Selain memperhatikan jenis badan usaha dan modal Anda juga perlu mempertimbangkan keberadaan pesaing. Alasannya karena, dengan memiliki pengetahuan tentang pesaing Anda dapat merencanakan strategi bisnis lebih baik. Terlebih mengenai cara bagaimana menemukan celah yang bisa dijadikan inovasi dalam usaha kedepannya.
Melalui kompetitor Anda juga dapat mempelajari bagaimana mereka menjalankan bisnisnya. Termasuk mengadaptasi cara operasional mereka untuk mengambil hikmah dari kesuksesan atau kegagalan. Anda dapat melakukan riset kompetitor tersebut melalui narasumber atau pesaing langsung, Google, hingga konferensi.
4. Target dan Kondisi Pasar (Lokasi)
Petimbangan berikutnya yaitu target dan kondisi pasar atau dimana lokasi yang menurut Anda tepat menurut analisis. Kenali target sasaran operasional tempat usaha yang tentunya dapat saling menguntungkan. Melalui upaya pendekatan atau penilaian setiap lokasi yang berbeda-beda sesuai strategi pemasaran.
Jangan sampai bangunan terbengkalai karena kurangnya respon dasi dari lingkungan sekitar. Sebab menghambat kelanjutan yang pada akhirnya sistem pembukaan tempat usaha tersebut tidak jadi dilakukan. Bahkan rencana pembukaan usaha yang sebelumnya sudah direncanakan tidak dapat diwujudkan atau gagal beroperasi.
5. Paten Nama Perusahaan
Poin selanjutnya yang harus menjadi pertimbangan para pelaku adalah patenkan nama perusahaan. Pastikan Anda mematenkan nama arau branding yang belum ada digunakan oleh orang-orang. Contohnya PT.Cipta Nusa Kembangan dengan jargon produksi sehat bumi terawat.
6. Rencana Bisnis yang Matang (Business Plan)
Rencana bisnis yang matang atau business plan merupakan poin pertimbangan berikutnya. Terkait bagaimana perencanaan bisnis akan dibuat sampai tahap benar-benar dijalankan. Mencakup perencanaan cara mendapatkan sumber daya, rencana keuangan, administrasi, dan pengoperasionalan usaha untuk mencapai tujuan bisnis.
Membuat business plan agar pembukaan tempat usaha sukses dibuat termasuk bagian yang bijak Anda gunakan. Pasalnya di dalam business plan pasti memuat perkiraan selesai pembangunan dan waktu pembukaan operasi usaha dengan adanya modal sekian. Anda dapat melakukan riset melalui pesaing untuk mendapatkan gambaran perencanaan seperti apa yang sekiranya akan cocok digunakan.
7. Sertifikasi dan Dokumen Legal
Melakukan pengajuan sertifikasi dan dokumen legal menjadi bagian dari pertimbangan yang juga tidak boleh terlewatkan. Agar operasional usaha berjalan secara baik dan mendapat pengakuan hukum yang memberi perlindungan maupun pengakuan dari publik. Pastikan Anda mengurus sertifikasi dan dokumen legal yang diperlukan.
Sertifikasi dan dokumen legal seperti SIUP, NIB, perizinan bangunan gedung, dan lainnya. Belum lagi dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) untuk sektor usaha-usaha tertentu. Untuk pengajuannya, Mitra Jasa Legalitas siap untuk membantu Anda.
Kesimpulan
Ketujuh pertimbangan sebelum membuka pabrik di atas termasuk dalam list perencanaan yang memerlukan kajian terstruktur lebih baik lagi. Apalagi mengenai sumber pendanaan, pastikan Anda memilih mitra kerja sama yang mau diajak komunikasi dalam segala hal. Bukan hanya sekedar menjadi investor yang menanam modal, terkecuali memang ada perjanjian di awal.
Dimana kedua arah tersebut memiliki tujuan yang sama untuk membesarkan tempat usaha menjadi sesuatu bernilai lebih. Oleh karena itu, penting membuat business plan yang benar-benar matang sekalipun dalam memperkirakan kemungkinan terburuk jika rencana A tidak terwujud dengan baik. Apalagi tentang pengajuan perizinan legal usaha yang tidak boleh disepelekan.
Pasalnya berkaitan langsung dengan pemerintah dan keberlangsungan operasional pabrik di masa sekarang maupun mendatang. Sehingga jangan lupa pertimbangkan aspek-aspek tersebut secara menyeluruh dan teliti. Mulai dari penetapan jenis badan usaha hingga pengajuan kepemilikan sertifikasi legal! Semoga bermanfaat